Entah apa yang segalanya membuat jadi rumit. Ketika saya ingin merengkuhmu, raga itu tidak ada. Saat saya ingin membelai rambutmu, tangan saya hanya menggapai kekosongan. Bahkan, ketika saya ingin menciummu penuh cinta, itu hanya menjadi mimpi indah saat mata terpejam. Mengapa? Apa yang membuatnya jadi sebegitu rumit hingga saya tak bisa menggapaimu seolah-olah dirimu hanya fantasi belaka? Jujur, saya tidak ingin rasa rindu yang menggebu ini haya menjadi percakapan hangat diantara kita melalui telepon genggam. Rupanya kamu, Jarak. Yang menjadi alasan mengapa saya tak bisa menyentuh halus dirinya. Yang menjadi alasan mengapa saya tak lagi bisa bermanja di pangkuannya. Jarak yang membuat kita menjauh. Jarak yang menjadi alasan mengapa dirimu hanya menjadi sebatas fantasi ketika kamu tidak ada disamping raga ini. Jarak yang membuat pikiran melayang entah kemana, ingin berkata rindu namun berat. Semua kata yang...