Pernahkah kalian merasa bahwa pasangan kalian saat ini adalah pasangan yang benar-benar kalian anggap sebagai sosok yang tepat untuk diajak menua bersama?
Saya ingin menceritakan pengalaman saya yang tidak seberapa mengenai perasaan ingin "menua bersama". Ketika saya mengalami cinta monyet atau bisa dibilang seperti cinta yang tidak serius, saya hanya merasakan bahwa hubungan pada saat itu sepertinya seru jika sampai tahap pernikahan. Dan sudah. Hanya berandai-anda. Mengapa tidak saya utarakan pada pasangan saya pada saat itu? Bagi saya, perasaan saya mengatakan bahwa bukan dia yang bisa saya ajak menua bersama. Mungkin bahagia sesaat, bahagia karena cinta remaja itu sendiri atau pura-pura bahagia? Hmm, sudah bukan saatnya lagi saya membahas ini.
Namun, ketika saya semakin dewasa, tidak ingin lagi ada cinta yang main-main, saya merasa seharusnya sudah memulai suatu hubungan yang serius. Dan akhirnya saya mendapatkan laki-laki ini.
Awal mulanya saya merasa bahwa hubungan ini akan dapat mencapai jenjang yang lebih serius, tidak lebih. Tapi tahukah bahwa perasaan "ingin menua bersama" ini sekarang selalu muncul di hati dan pikiran saya. Laki-laki ini sangat tepat untuk diajak berjuang bersama.
Melangkah seirama, terjatuh dengan senyum membingkai sempurna, terbangun dengan rasa syukur setiap harinya, membahagiakan pribadi dirinya dan saya.
Pada akhirnya, semua langkah yang ini saya lalui bersama dirinya, akan berhenti pada satu tujuan, menua bersama.
Saya ingin menceritakan pengalaman saya yang tidak seberapa mengenai perasaan ingin "menua bersama". Ketika saya mengalami cinta monyet atau bisa dibilang seperti cinta yang tidak serius, saya hanya merasakan bahwa hubungan pada saat itu sepertinya seru jika sampai tahap pernikahan. Dan sudah. Hanya berandai-anda. Mengapa tidak saya utarakan pada pasangan saya pada saat itu? Bagi saya, perasaan saya mengatakan bahwa bukan dia yang bisa saya ajak menua bersama. Mungkin bahagia sesaat, bahagia karena cinta remaja itu sendiri atau pura-pura bahagia? Hmm, sudah bukan saatnya lagi saya membahas ini.
Namun, ketika saya semakin dewasa, tidak ingin lagi ada cinta yang main-main, saya merasa seharusnya sudah memulai suatu hubungan yang serius. Dan akhirnya saya mendapatkan laki-laki ini.
Awal mulanya saya merasa bahwa hubungan ini akan dapat mencapai jenjang yang lebih serius, tidak lebih. Tapi tahukah bahwa perasaan "ingin menua bersama" ini sekarang selalu muncul di hati dan pikiran saya. Laki-laki ini sangat tepat untuk diajak berjuang bersama.
Melangkah seirama, terjatuh dengan senyum membingkai sempurna, terbangun dengan rasa syukur setiap harinya, membahagiakan pribadi dirinya dan saya.
Pada akhirnya, semua langkah yang ini saya lalui bersama dirinya, akan berhenti pada satu tujuan, menua bersama.
Comments
Post a Comment