Skip to main content

Melupakan dan Terlupakan

Kisah yang akan saya akan ceritakan, tidak jauh dari masalah hati. Kata orang-orang, hati-hati kalau masalah hati. Ternyata memang benar ya pepatah itu, harus bisa menjaga hati manusia lain, mau sebagai kawan atau lawan.

Kalau dibaca dari judul cerita ini "Melupakan dan Terlupakan" akan jadi banyak asumsi yang berlalu lalang dipikiran, tapi disini, saya mau meminta atau lebih memohon seseorang disana, untuk melupakan.
Bukan melupakan saya, saya siapa hingga sulit dilupakan? Haha. 

Sebelum lebih jauh, saya tau rasanya mencoba melupakan, saya tau rasanya berjuang untuk mengubur sosok yang selalu hadir dan sosok yang menjadi harapan, saya paham harus membuang banyak tissue untuk mengenang sosok yang dicintai. Tapi, saya juga harus tau, melupakan itu penting. Ketika hidup harus lebih maju, harus lebih realistis, dan ketika sosok yang kamu puja setengah mati sudah memiliki tambatan hati.

Bukan masalah egois dari pihak saya, tapi apakah nyaman jika saya dan kekasih menjalankan hubungan dengan 3 cinta? Satu cinta dari saya, satu cinta dari kekasih saya, dan satu cinta dari masa lalu. Tidak banyak berdampak memang untuk hidup saya, jujur. Tapi saya ingin, hanya 2 cinta yang berjalan terus hingga harinya terlaksana. Saya ingin bahagia, dan saya ingin seseorang disana juga merasa bahagia dan tidak selalu dibayang-bayangi kenangan. 

Semalam, saya mencoba menulis kutipan aneh dari pikiran saya untuk dia yang dari masa lalu,

"Kayak coba ikhlas, turut bahagia atas kebahagiaan orang lain kan jadi sama-sama enak. Kalau begini ada nya, kan dipihak saya jadi merasa masih ada beban yang belum terselesaikan. Padahal sebenarnya masalah sudah clear. Tau kok susah, apalagi harus merelakan orang sebaik itu, dan ya memang sebegitu bisa buat jatuh cinta. Coba Bahagia, buka hati lagi. Walaupun disana gak akan pernah bisa baca postingan ini, setidaknya, saya berharap kebahagiaan selalu ada dan menyertai dia. Tidak ada kesedihan, tapi jangan ditangisi, masih ada hati yang harus dijaga sosok yang kamu sangat cintai, Aku"

Juga, untuk kekasih hati saya
"Untuk seseorang yang ia sangat cintai,
Terimakasih sudah memilihku
Tidak pernah merasa lebih menang untuk hatimu
Tapi, lebih merasa bahagia, karena kamu, saya, bisa bertemu diwaktu yang tepat
Tolong, lebih berbahagialah denganku"


Tolong jaga hati saya, saya juga perempuan yang egois, sama seperti kamu. Saya egois meminta kamu melupakan rasa cinta itu, dan kamu egois tetap bertahan mencintai dia. Saya tidak pernah bilang, harus melupakan sosoknya, kebaikannya, tidak. Tapi tolong, lupakan rasa cinta itu, masing-masing hati harus dijaga, karena, hati-hati masalah hati :)

Comments

Popular posts from this blog

Di Depan

Ada apa sih di depan? Ya, ada masa depan saya. Memang belum terlihat, dan memang tidak akan mungkin saya bisa melihat masa depan. Namun yang saya yakini pasti adalah, apa yang saya kerjakan saat ini dan saya alami saat ini sudah menunjukan kira-kira masa depan saya seperti apa. Dalam umur saya yang masih menginjak di angka 21, belum banyak prestasi yang saya dapatkan. Saya sempat merasa minder karena saya belum bisa meraih prestasi-prestasi yang mungkin orang lain sudah dapatkan. Kebodohan saya waktu itu adalah saya selalu membandingkan diri saya terhadap orang lain, dimana orang lain tersebut adalah orang yang pernah menjadi bagian dari diri pasangan saya. Saya merasa dirinya lebih hebat dan lain sebagainya karena telah banyak mendapatkan penghargaan, serta terlihat berwawasan luas. Ia telah menyelesaikan S2 nya dan memiliki pikiran dewasa, sempat saya berpikir pasangan saya lebih cocok dengannya, karena faktor umur mereka yang tidak terlalu jauh, serta kecocokan dari cara berpikirn...

Bucin

Apa sih Bucin? Kata ini kerap terdengar dikalangan masyarakat sekarang, dan terkadang saya juga dijuluki "Bucin" ini. Kepanjangan dari kata ini tidak lain adalah Budak Cinta. Lalu, mengapa banyak orang mengatakan hal ini kepada pasangan-pasangan yang sedang jatuh cinta sedemikian rupa? Hmm. Kata orang Bucin itu adalah orang yang apa-apa selalu memberi prioritas utama pada pasangannya. Pertanyaannya, ada yang salah dengan menjadikan tambatan hatinya sebagai prioritas? Bagi saya tidak. Tingkah laku seperti apa yang bisa membuat seseorang dikatakan "Bucin" ? Dari pengalaman saya, saya akan coba tuliskan disini. 1. Mengabari pasangan saya kapanpun dan dimanapun.     Aneh menurut saya hal ini dikatakan sebagai "Bucin" things. Padahal tujuan dari mengabari pasangan adalah agar pasangan kita tidak merasa khawatir dan dapat memantau keberadaan kita, sehingga jika terjadi sesuatu hal yang darurat pasangan kita akan tahu keberadaan kita  dan bisa segera men...

Telinga Yang Tak Pernah Lelah Mendengar

Ketika lidahku tidak bisa ku redam, keluhku, resahku, khawatirku, ada telinga yang siap mendengar setiap saat. Aku tahu, ada kalanya telinga itu lelah mendengar, lelah menangkap kata-kata ku, lelah berpaku pada keluhku. Terkadang aku hanya mau ditenangkan dan dipeluk, tapi aku sadar sabar mu ada batasnya, nasihatmu ada titiknya yang mengharuskan ku menata hatiku sendiri bagaimana aku bisa mengolah perasaanku. Selain telinga mu, aku juga punya tempat mengadu dan berkeluh yang lebih besar kuasanya. Aku punya Tuhan. Walaupun terkadang, aku sebagai manusia yang seperti tidak tahu diri, hanya mengeluh, berkeluh dan berpeluh, tapi dibalik itu, aku selalu berusaha menyematkan syukurku, terimakasihku, dan sukacita ku.  Memang, hanya keluhku yang aku lihatkan, namun sebenarnya dalam hatiku yang terdalam aku selalu berusaha mengucap syukur dan bahagiaku. Tolong, jangan pernah lelah mendengarku, walau aku tahu semua itu ada batasnya.